Pengalaman nyetir di negeri dua Benua

Nur Indah Fitriani

Hari pertama di Istanbul tidak banyak yang kami lakukan setelah selesai memesan mobil lewat aplikasi kami pergi makan siang sekalian mencari keperluan untuk perjalanan besok pagi. Mencari pakaian musim dingin dinegara yang memiliki musim dingin memang menyenangkan karena baik dari sisi harga atau model sangat jauh berbeda jika kita mencari dinegara tropis seperti Indonesia, kita bisa memilih sesuai keinginan dan kemampuan kantong mulai dari harga puluhan ribu sampai jutaan rupiah ada disini, mau model simple sampai yang berbulu-bulu juga banyak tersedia. Sepatu, kaos, baju dan jaket semua didesain untuk kebutuhan musim dingin jadi gak perlu khawatir kedinginan ditengah angin dan salju ya..

sarapan bareng my beauty girl
menyusuri jembatan Bosphorus

Keputusan kami untuk menyewa mobil sendiri bukan tanpa alasan selain ingin merasakan aspal Turki kami juga berusaha mengurangi interasi bertemu dengan banyak orang asing, mengingat sekarang sedang maraknya varian baru omicron apalagi Turki termasuk negara dengan jumlah kasus omicron yang besar. Perusahaan penyewaan mobil cukup banyak disini, kita bisa memilih dengan leluasa sesuai kebutuhan bahkan beberapa bisa kita akses langsung lewat aplikasinya, mudah, murah dan nyaman itu pengalaman yang saya rasakan saat menggunakan aplikasinya. Ada beberapa perusahaan yang saya download aplikasinya dan satu persatu saya cari informasi didalamnya. Pilihan kami jatuh pada perusahaan Cizgi, alasannya sederhana aja karena pertanyaan saya via whatsapp dijawab lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi lain hehehe.. padahal harga dan kualitas mobil tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain. Saya memesan mobil dengan kualifikasi mobil kecil automatic (mobil dengan 4 pintu, unlimited millage, kapasitas 5 orang dengan 2 koper) untuk besok pagi selama 7 hari kedepan dengan harga 119 euro atau sekitar 1.904.000 rupiah atau setara dengan 272.000 perhari, setelah setuju saya diminta untuk mengisi data melalui aplikasi dan selanjutnya saya akan menerima konfirmasi reservasi melalui email, nah bukti reservasi itu yang nanti kita tunjukkan kepetugas di tempat pengambilan mobil.

Kami hanya menginap semalam di Istanbul, setelah sarapan kami menitipkan 1 koper dihotel karena nanti kami akan Kembali menginap dihotel ini sepulang dari keliling tempat-tempat lain. Kami hanya membawa 1 koper sedang dan 1 koper kecil selama perjalanan seminggu kedepan, dengan menggunakan taksi kami ke IST airport, oh iya.. saya lupa menyampaikan kalo tempat pengambilan mobil sewaan kami adalah IST airport dan disitu juga nanti tempat pengembalian mobilnya kalo sudah selesai dipakai.

Tidak sulit untuk menemukan tempat pengambilan mobil, jika sudah tiba di bandara masuk saja kearea kedatangan (arrival) lalu cari loket perusahaan rentcar yang dipilih, saya memilih cizgi rentcar, lalu tunjukkan SIM internasional dan passport setelah petugas rentcar memasukkan data yang diperlukan lalu kita diminta untuk membayar uang sewa mobil sesuai dengan bukti reservasi selanjutnya kita akan terima bukti pembayaran lalu turun ke bagian parkir cari lagi loket perusahaan rentcar Cizgi dan berikan bukti pembayaran, ada pengecekan data sebentar setelah itu mobil dan kuncinya akan diserahkan kepada kita lalu terserah kita dong mau dibawa kemana mobil itu hehehe…

Di Indonesia posisi setir mobil ada disebelah kanan, di Turki posisi setir mobil ada disebelah kiri walaupun begitu jangan khawatir hanya perlu beberapa menit saja kita sudah bisa menyesuaikan dengan kondisi ini dan dapat menyetir seperti biasa. Jalan-jalan utama di Turki besar dan mulus, berkendara di Istanbul gak jauh beda dengan Jakarta, pada jam-jam tertentu macet dan agak semrawut gitu jadi serasa rumah sendiri kan kalo kita juga agak-agak semrawut bawa mobilnya maklumlah masih penyesuaian dengan posisi setir hehehe… tapi akan berbeda jika kita sudah memasuki wilayah luar Istanbul karena kita akan melweati jalan yang mulus dan lebar tidak bertemu dengan kemacetan atau pengendara motor yang bersliweran.

mobil dan “driver” yang sudah berjasa mengantar berkeliling
ada yang tau artinya apa ?
Subhanallah…

Perjalanan pertama kami adalah ke Kusadasi yang merupakan salah satu pelabuhan kapal pesiar paling populer di Mediterania Turki, dan kota pelabuhan ini menjadi sebuah lokasi yang paling nyaman untuk melihat pemandangan matahari terbenam. Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 6 jam melalui Bursa dan Izmir, sepanjang perjalanan kami melewati banyak pemandangan yang menakjubkan sejauh mata memandang disuguhi oleh kebesaran ciptaan Allah SWT yang luar biasa menakjubkan kebetulan pada saat itu cuaca cerah sehingga perjalanan selama 6 jam ini serasa hanya sekejap saja.

Saat melintasi wilayah Bursa kami melewati dua buah terowongan, terowongan pertama cukup jauh jaraknya sekitar 5 km, seolah membelah gunung kami melalui jalan bawah tanah yang diterangi oleh lampu-lampu jalan signal GPS kami sempat hilang saat itu tapi ketika keluar dari terowongan itu signal kembali muncul berbarengan dengan semburat cahaya yang menyeruak dari ujung terowongan.

selama masih ada matahari insya allah ada harapan
terowongan sejauh 5 km

Memasuki wilayah Izmir, kita akan disambut oleh puluhan atau bahkan ratusan kincir angin raksasa yang berfungsi sebagai pembangkit listrik. Tenaga angin menjadi sumber pembangkit listrik terbesar untuk pertama kalinya dalam sejarah Turki setelah memenuhi pangsa kebutuhan 22,6% persen pada 28 November 2021, Pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan 178.964 megawatt-jam dari total 791.794 megawatt-jam keluaran listrik harian. Kapasitas tenaga angin terpasang Turki mencapai 10.585 megawatt, menjadikannya kapasitas terbarukan terbesar kedua setelah tenaga air. Pembangkit listrik gas alam di posisi kedua dengan pangsa 22 persen dari pembangkit listrik pada Minggu, sementara pembangkit listrik batubara impor menduduki peringkat ketiga dengan pangsa 17,8 persen. (sumber dari www.aa.com.tr)

kincir angin raksasa penghasil listrik di Turki

Sebelum masuk wilayah Kusadasi diujung provinzi Izmir kita akan melalui Selcuk, kota kecil yang tenang dengan banyak peninggalan bersejarah, jika kita melewati kota ini bak kembali kemasa lalu dimana ditempat ini masih berdiri bangunan kuno sejak abad ke-2 masehi, bahkan orang Nasrani meyakini tempat tinggal terakhir bunda Maria (Maryam ana Evi) berada dikota kecil ini, sayangnya kami melewati kota ini saat matahari sudah mulai tenggelam sehingga kami memutuskan besok kami akan kembali melihat-lihat tempat bersejarah itu.

Kami tiba di Kusadasi kurang lebih pukul 19.05 kami menginap dihotel pinggir pantai Ladies Beach dan mencari makan malam disekitar hotel. Tempat wisata di Kusadasi terkenal sebagai tempat belanja murah dan tempat hiburan yang hidup.  Selama beberapa dekade terakhir, Kusadasi telah menjadi tempat tujuan favorit bagi pengunjung dari Eropa. Perkembangan hotel di Kusadasi tersebar di sepanjang pantai di sekitar kota, dan pantai-pantai selalu penuh sesak dengan wisatawan di musim puncak liburan, mau tahu apa saja tempat wisata di Kusadasi? Tunggu di tulisan berikutnya ya.. 😊

I love Kusadasi
Pemandangan saat sarapan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s